Wamendag Soroti Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit Indonesia di Forum WTO
Jumat, 21 Februari 2020 – 12:22 WIB
Pada prinsipnya, delegasi Indonesia sudah menyampaikan semua keberatan dan menekankan kepentingannya dalam hal ini.
"Pada tanggapan penutupnya, pihak Uni Eropa juga menghormati pandangan dari Indonesia," kata pria 35 tahun ini.
Perbedaan pandangan antara Indonesia dan Uni Eropa, dianggap wajar terjadi dalam hubungan dagang antar negara. Jerry memastikan kedua pihak tetap memiliki hubungan baik ke depannya.
"Langkah (mengajukan gugatan) ini dilakukan agar kepentingan kedua pihak terwadahi. Ketika kasusnya selesai, pengusaha dari Indonesia maupun Uni Eropa tentu bisa melakukan aktivitas dagang dengan lebih baik lagi," tandas Jerry.(chi/jpnn)
Produk kelapa sawit Indonesia mendapatkan hambatan di pasar Uni Eropa karena dianggap tidak ramah lingkungan.
Redaktur & Reporter : Yessy
BERITA TERKAIT
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Bea Cukai Dukung Peningkatan Ekspor Industri Kelapa Sawit
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- TSIT dan Apkasindo Memperkenalkan Teknologi Drone Pertanian Canggih di IPOC 2024
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif