Wamendikbud Saksikan Amburadulnya UN SMP

Wamendikbud Saksikan Amburadulnya UN SMP
Wamendikbud Saksikan Amburadulnya UN SMP

Sementara mengenai dampak molornya UN SMP yang ada di Kabupaten TTU Sembilan jam ia memsatikan tidak akan mempengaruhi anjloknya nilai UN SMP tahun ini. Diakuinya, pengalihan penggandaan soal UN yang kemudian diambilalih pemerintah pusat harus dilakukan karena sebelumnya ada sinyalemen jika penggandaan soal UN dilakukan di daerah seperti ada kebocoran soal UN dan soal efisiensi harga satuan pembuatan soal UN. “Menurut saya kesalahan yang terjadi kali ini adalah malapetaka dan bukan karena sesuatu yang disengajakan. Hal ini juga selanjutnya akan dievaluasi untuk diketahui sebab adanya kejadian ini,” ujar Musliar.

Sementara Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov NTT untuk menunda UN hari pertama. "Ujian hari pertama bisa diundur, sementara untuk ujian hari kedua dan seterusnya bisa berjalan sesuai jadwal waktu yang ada," jelas Raymundus.

Bupati Raymundus mengaku, dirinya sebenarnya keberatan untuk melaksanakan UN hari pertama karena terkesan dipaksakan. Pihaknya sudah meminta untuk menunda UN hari pertama, namun pemerintah pusat tetap menginginkan agar tetap dilaksanakan. “Saya berterus terang mengatakan jika saya berkeberatan dengan pelaksaan UN SMP kali ini. Hal yang pertama yakni soal psikologi anak yang akan mengikuti UN akan sangat berpengaruh. Saya sudah minta Dinas PPO untuk mengumumkan agar ditunda UN SMP pada hari pertama. Namun sesuai informasi pada Minggu malam harus tetap dilakukan,” tegas sosok nomor satu di Kabupaten TTU itu. “Pelaksaan UN SMP hari pertama, memang diskors sembilan jam. Saya cukup keberatan dank arena keberatan itulah maka Wamendikbud harus meluangkan waktu berkunjung ke Kabupaten TTU," tambahnya.

Menurut dia, semua sekolah melalui kepala sekolah sudah membuat pernyataan bahwa pelaksaan UN SMP harus dimulai Senin kemarin. Sementara mengenai dampak UN SMP tahun ini yang dipaksakan sekali, Raymundus menegaskan kalau nilai UN SMP tahun ini jelas akan anjlok. “Menurut saya nilai UN tahun ini akan kembali anjlok. Hal ini jelas karena dipengaruhi oleh penundaan UN. Oleh karena itu saya minta kepada Pempus untuk mempercayai Pemprov NTT soal penggandaan soal UN. Sesuai fakta tahun- tahun yang lalu semua proses UN berjalan aman tanpa  ada kendala,” kata Raymundus. Dirinya juga bertekad akan menyampaikan protes Pemkab TTU langsung ke Wamendikbud terkait pelaksaan UN SMP kali ini yang terkesan dipaksakan.

KEFAMENANU--Sebagaimana prediksi sebelum, Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di NTT tak berjalan sebagaimana jadwal yang ditentukan secara nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News