Wamendiktisaintek: Research Ranking Indonesia Jauh di Bawah Thailand, Vietnam, Malaysia
Saat ini, penggerak utama penelitian di Indonesia masih terpusat kepada satu badan. Hal inilah yang diupayakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bahwa riset harus dilakukan oleh dosen, sehingga terjadi trickle down of knowledge.
“Kita bisa menciptakan specialized dan adaptable workforce, Ini adalah bagaimana kita mempunyai SDM yang bisa memenuhi tuntutan pasar yang bergerak yang cepat,” katanya.
Wamendiksaintek berpendapat bahwa hal ini harus difokuskan pada pendidikan vokasi. Harapannya pendidikan vokasi dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan yang relevan, pendidikan yang mengampuni, serta tenaga kerja yang berkualitas.
“Pembelajaran berbasis kerja sangat berhasil mengeluarkan lulusan-lulusan pendidikan yang bisa mengikuti pertukaran industri sehingga kita tune-in dengan industri dan juga mereka menghasilkan. Saya rasa ini cukup penting untuk menciptakan middle class yang kuat,” pungkas Stella. (esy/jpnn)
Wamendiktisaintek Stella Christie mengungkapkan human capital dan research ranking RI berada jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesyia Muhammad
- Herry IP tak Gentar dengan Tantangan di Malaysia
- Demi Mewujudkan Cita-Cita Prabowo di Pendidikan, Menhut & Prof Stella Kunker ke NTT
- Thailand Gagal Juara Piala AFF 2024, Masatada Ishii Bernasib Sama dengan Shin Tae Yong?
- Prabowo Terbang ke Malaysia untuk Bertemu PM Anwar Ibrahim, Ini yang Dibahas
- Dilepas Suwon FC, Pratama Arhan Dikontrak Bangkok United
- Piala AFF 2024: Reaksi Nguyen Xuan Son Tak Bisa Ikut Pesta Juara Vietnam