Wamendiktisaintek Stella Christie Sebut Biaya UKT di Indonesia Saat Ini tak Ideal

Wamendiktisaintek Stella Christie Sebut Biaya UKT di Indonesia Saat Ini tak Ideal
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Stella Christie di kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024). ANTARA/YouTube Sekretariat Presiden/pri.

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan bahwa biaya uang kuliah tunggal (UKT) di Indonesia pada saat ini berada dalam kondisi yang tidak ideal. 

Stella dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (30/10), memaparkan bahwa pada 2023, terdapat sebanyak 24,4 persen mahasiswa yang membayar pada kelompok UKT rendah.

Kemudian, 69,7 persen berada dalam kategori menengah, dan 5,9 persen mahasiswa yang termasuk dalam kategori UKT tinggi.

"Memang ini belum ideal, tetapi ke arah situ, ke arah untuk lebih bisa untuk menyeluruh kepada keluarga dari berbagai macam bidang ekonomi sosial," kata Stella.

Dia juga memaparkan persentase golongan UKT melalui jalur prestasi/jalur undangan dari berbagai kampus di Indonesia.

Stella menyebut terdapat 29 persen mahasiswa yang tergolong dalam kategori UKT rendah. Sementara, terdapat 3,7 persen yang tergolong dalam kategori UKT tinggi.

"Dengan kata lain, kalau bagi anak-anak yang berprestasi memang dikhususkan bahwa UKT itu serendah-rendahnya berdasarkan kemampuan ekonomi," ungkap Stella.

Dia menilai penyebab utama dari ketidakidealan UKT di Indonesia ini dikarenakan oleh gaji dan kesejahteraan dosen yang amat dipengaruhi oleh UKT.

Wamendiktisaintek Stella Christie menyebut biaya UKT di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang tidak ideal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News