Wamenhan Trenggono Buka Rapim Kemhan 2020
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan atau Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono mewakili Menhan Prabowo Subianto membuka Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) 2020 di kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).
Dalam sambutannya, Trenggono mengatakan, Rapim Kemhan merupakan kegiatan strategis untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2019.
"Rapim Kemhan ini sangat penting dan strategis, karena merupakan Rapim pertama pada periode pemerintahan saat ini. Selain itu, poin penting lainnya adalah bahwa program kerja yang disusun harus sinergi dengan tujuan strategis yang tercantum dalam Kebijakan Umum Pertahanan Negara (Jakum Hanneg) Tahun 2020-2024," kata Trenggono dalam pidatonya.
Lebih lanjut, Trenggono menuturkan, Rapim Kemhan dipakai untuk meninjau aspek strategis dan kebijakan pertahanan negara pada 2020.
Sebab, kata dia, pada tahun 2020 akan berlangsung penyusunan berbagai kebijakan dan produk strategis bidang pertahanan negara.
Selain itu, Wamenhan juga berbicara tentang semangat Kemhan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. Menurut dia, industri pertahanan dalam negeri perlu didorong demi mewujudkan kemandirian Indonesia.
"Kebijakan ini diambil sejalan dengan visi Bapak Presiden RI terkait dengan kebijakan pembangunan teknologi dan industri pertahanan" lanjut dia.
Trenggono menuturkan, jika semua kebutuhan pertahanan bisa dipenuhi oleh industri dalam negeri, selanjutnya bisa dikembangkan untuk mendukung kebutuhan sipil.
Trenggono mengatakan, Rapim Kemhan merupakan kegiatan strategis untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2019.
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi