Wamenlu Sebut Malaysia Kerap Ulur Perundingan
Senin, 06 September 2010 – 06:43 WIB
JAKARTA - Hari ini perundingan joint ministry commission antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI-Malaysia tentang perbatasan dimulai. Wakil Menlu Triyono Wibowo berharap perundingan yang berlangsung di Kinabalu, Malaysia itu tidak seperti forum sudah-sudah. Karena, sudah bukan rahasia jika Malaysia kerap mengulur waktu jika diajak untuk berunding soal perbatasan.
"Kita semua tahu kalau Malaysia selama ini lelet kalau diajak berunding. Ada saja alasannya jika diajak berunding oleh Indonesia mengenai wilayah," kritik Triyono dalam dialog aktivis muda Indonesia bertajuk Nasionalisme Kedaulatan Negara di Ujung Tanduk: Pembelajaran dari Potensi Konflik Perbatasan Indonesia-Malaysia di Hotel Nikko, Jakarta Pusat, Minggu (5/9) kemarin.
Triyono mengatakan, Presiden dengan kewenangannya harus lebih tegas kepada Negeri Jiran itu. Itu diperlukan untuk mendorong Malaysia segera berunding dengan Indonesia. Namun, dia menilai, pidato yang telah disampaikan presiden sudah cukup keras. "Saya kira itu pidato yang keras jadi saya tidak sependapat jika ada yang mengatakan pidato Presiden itu tidak ada apa-apanya," kata Triyono.
Alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menambahkan, pesan yang disampaikan dalam pidato Presiden jelas. Yakni mendorong Malaysia untuk segera berunding. Itu demi menghindari terulangnya kembali konflik-konflik serupa. Dia melanjutkan, dalam pidatonya SBY juga mengingatkan bahwa sebagai tetangga, kedua negara harus berdamai dan menghindari konflik. "Karena memang dua negara harus bisa menemukan semua cara untuk menghindari konflik-konflik," tandasnya.
JAKARTA - Hari ini perundingan joint ministry commission antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI-Malaysia tentang perbatasan dimulai. Wakil Menlu Triyono
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer