Wanda Hamidah Pilih Jokowi-JK Ketimbang Pelanggar HAM
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Wanda Hamidah mengungkap alasannya mengapa secara terang-terangan lebih memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dibanding dengan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014. Ia menilai, pasangan Jokowi-JK lebih bersih dibanding pasangan lain.
"Saya pilih Jokowi-JK karena saya setia pada amanat nasional dan cita-cita reformasi, yaitu memilih pasangan yang lebih bersih dari dugaan pelanggaran hak azasi manusia, dan lebih dengar suara rakyat dari suara elit," ungkap Wanda saat mengelar jumpa pers di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (16/9).
Lalu apa itu berarti pasangan Prabowo-Hatta tidak bersih?
"Jokowi sosok reformis, tentu saya dukung tokoh itu yang bersih dan bebas dari sisa-sisa pelanggaran HAM, korupsi nepotisme dan sebagainya, dan tidak dukung tokoh otoriter. Yang saya lihat itu tiddk diperjuangkan oleh partai saya," jawab Wanda.
Dalam jumpa pers tersebut, ibu tiga anak ini juga mengajak semua pihak agar bergabung dengannya untuk terus menyuarakan suara rakyat agar tidak hilang begitu saja, karena kepentingan atau ambisi segelintir orang. Ia lantas memberi contoh pada RUU Pilkada, yang menurutnya dapat mengerogoti suara rakyat.
"Pada momen ini, saya mengajak kita semua untuk bergabung bersama mereka yang telah berusaha mengagalkan upaya jahat elit, yaitu merampas suara rakyat. Di mana ketika anda mengemukakan pendapat, melakukan suatu tindakan yang justru membela hak-hak rakyat kemudian anda diberhentikan, dibungkam hak anda dan dirampas," serunya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Politikus Wanda Hamidah mengungkap alasannya mengapa secara terang-terangan lebih memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dibanding dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penetapan Tersangka Hasto Politisasi Jelang Kongres PDIP? KPK Bilang Begini
- Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Deputi KemenPAN-RB Beri Penjelasan
- Tinjau Gereja, Pj Gubernur Jakarta Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka