Wandik Diserang Kampanye Hitam Karena Potensi Keterpilihannya Besar
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai kejutan masih memungkinkan terjadi jelang pendaftaran bakal calon kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kejutan dimaksud juga sangat mungkin terjadi pada Pemilihan Gubernur Papua Tengah, mengingat masih ada waktu seminggu lagi bagi partai politik untuk bongkar pasang bakal calon yang akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27-29 Agustus mendatang.
"Jadi, konfigurasi politik di Papua Tengah terus bergeser dan masih mungkin menghadirkan kejutan di menit-menit terakhir," ujar Karyono Wibowo dalam pernyataannya, Selasa (20/8).
Karyono mencontohkan pasangan Willem Wandik dan Natalis Tabuni. Pasangan ini sebelumnya diprediksi maju bersama pada Pilgub Papua Tengah 2024. Namun, tampaknya akan berpisah jalan.
Partai NasDem yang semula mendukung keduanya, kini mengeluarkan rekomendasi terbaru untuk Natalis Tabuni sebagai bakal calon gubernur berpasangan dengan Titus Natkime.
Sementara itu, Willem Wandik dilaporkan akan maju bersama Aloysius Giyai, seorang dokter yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD Jayapura.
Aloysius dikenal memiliki reputasi yang baik dan sangat dicintai oleh masyarakat Papua.
Keputusan Wandik, yang sudah mendapat kartu tanda anggota (KTA) Partai Gerindra untuk menggandeng Aloysius dinilai sebagai langkah strategis yang berpotensi mendulang banyak suara.
Kandidat gubernur Wandik diduga diserang kampanye hitam karena potensi keterpilihannya di Pilgub Papua Tengah besar.
- Bawaslu Kalsel Evaluasi Menyeluruh Pelaksanaan Pilkada 2024
- Pihak yang Bersengketa Pilkada 2024 Diminta Terima Putusan MK dengan Ikhlas
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Tak Bersengketa di MK pada 6 Februari
- Wah, Ada Anwar Usman di Sidang Sengketa Pilkada 2024
- 14 Daerah di Sumut Tunggu Putusan MK terkait Hasil Pilkada 2024
- 8 Daerah di Sumsel Menetapkan Kepala Daerah