Wanita Afghanistan Dapat Magsaysay Award
jpnn.com - MANILA - Ramon Magsaysay Awards, penghargaan internasional yang dijuluki Nobel-nya Asia, tahun ini, salah satunya jatuh pada seorang perempuan Afghanistan. Dia adalah Habiba Sarabi, gubernur perempuan pertama dan satu-satunya di negara kawasan Asia Tengah tersebut. Sarabi dianggap punya peran penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di negara itu.
Yayasan Ramon Magsaysay Awards di Manila, Filipina, kemarin (24/7) mengumumkan telah memilih tiga individu dan dua organisasi sebagai penerima penghargaan. Di antaranya adalah seorang dokter Filipina, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia, dan sebuah LSM (lembaga swadaya masyarakat) di Nepal yang didirikan serta dikelola mantan korban-korban perdagangan manusia.
Habiba Sarabi, 57, terpilih karena dinilai berhasil membangun sistem pemerintahan lokal dan mendorong pendidikan serta memperjuangkan hak-hak wanita Afghanistan, khususnya di Provinsi Bamiyan. Dia tetap berkontribusi terhadap masyarakat meski harus berjuang di bawah bayang-bayang aksi kekerasan dan di tengah masyarakat miskin pada budaya diskriminasi yang masih sangat kuat.
Pendidikan umum dan rasio jumlah murid perempuan terus bertambah di provinsi yang dia pimpin. Di sana, mulai bermunculan wanita karir yang sebelumnya dilarang di bawah kekuasaan Taliban 1996-2001. "Di tengah perlakuan buruk terhadap wanita yang mempunyai peran penting di ranah publik, semangat dan keteguhan hati Sarabi sangat mengesankan," ujar yayasan penyelenggara yang menggambarkan sosok Sarabi.
Lulusan Kabul University tersebut juga mendedikasikan semangatnya untuk membantu warga Afghanistan yang tinggal di kamp-kamp pengungsian. Dia memberikan perawatan medis dan mengajar membaca-menulis secara diam-diam di tengah kekuasaan Taliban pada akhir 90-an. "Saya bukanlah kesatria perang. Saya hanya seorang wanita modern," ujar Sarabi, gubernur Bamiyan sejak 2005 itu.
Penerima penghargaan lainnya adalah Lahpai Seng Raw. Janda 64 tahun tersebut terpilih karena perannya membantu rehabilitasi masyarakat di tengah konflik sektarian di Myanmar. Proyek pemulihan situasi darurat, layanan kesehatan, dan sanitasi yang digagas LSM bentukannya pada 1997 telah membantu lebih dari 600 ribu warga di seluruh Myanmar.
Ramon Magsaysay adalah nama mantan presiden Filipina yang meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat pada 1957. Penghargaan yang diberikan yayasan itu ditujukan untuk menghormati peran individu dan kelompok yang membuat perubahan positif bagi masyarakat. (AP/cak/c17/dos)
MANILA - Ramon Magsaysay Awards, penghargaan internasional yang dijuluki Nobel-nya Asia, tahun ini, salah satunya jatuh pada seorang perempuan Afghanistan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai