Wanita Berisiko Mengalami Burnout, Begini Cara Mengatasinya
jpnn.com, JAKARTA - Burnout yang sering disebut-sebut oleh Strawberry Generation ini ternyata banyak dialami oleh pekerja di Indonesia.
Studi dari Montreal University menemukan bahwa wanita lebih berisiko mengalami burnout karena cenderung mendapat posiisi lebih kecil dan mudah frustasi.
Menurut Agata Paskarista, content creator, career coach dan mental health practitioner, burnout sebagai bentuk kelelahan yang disebabkan oleh perasaan kewalahan yang terus menerus.
"Lelah pada kehidupan sangat wajar, tetapi jika terus menerus akan berubah menjadi burnout karena stres berlebihan,” jelas Agata, dalam webinar edukatif bertajuk #Fiercenancial Fest yang diprakarsai Sribuu dan Amartha, belum lama ini.
Agata mengatakan cara menghindari burnout adalah dengan meningkatkan skill adaptasi, mengenali emosi diri, dan tidak overtinking pada masa depan.
Lalu, bagaimana cara mengatasi burnout?
1. Self Care
Jika sudah merasa terlalu lelah dengan pekerjaan uangkanlah waktu untuk bersantai dengan berolahrga, makan makanan sehat, dan memberikan reward untuk diri sendiri.
Namun, terlalu berlebihan memberikan self reward juga bisa menimbulkan stres karena pengeluaran membengkak. Nah, untuk menghindarinya harus cermat mengatur keuangan dengan menggunakan aplikasi Sribuu.
Wanita lebih berisiko mengalami burnout ketimbang pria. Berikut cara menghindari dan mengatasinya suoaya tidak stres.
- Manchester City jadi Klub Terakhir Pep Guardiola
- Kabar Baik, Kemnaker Gelar Naker Fest di Semarang, Hadirkan 28 Ribu Lowongan Kerja
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peluang Karier di Jepang Terbuka Lebar, Caregiver Paling Dibutuhkan
- Cerita Maura Emillia Kirana Memilih jadi Konten Kreator Setelah Lulus K3 FKM UI
- Sekjen Kemnaker Sebut Tenaga Kerja Muda Punya Karakter Hubungan Kerja yang Fleksibel