Wanita DI's Way
Oleh Dahlan Iskan
Dia mulai jualan makanan secara online. Awalnya memberi harapan. Kian ketat PSBB kian merosot jualan online-nya.
Hari itu matanyi terus melihat ke layar ponsel. Ketika sehari penuh layar ponselnyi no order dia mikir lagi. Harus cari uang ke mana.
"Wanita DI's Way" ini pun naik motor: ke pasar Kramat Jati. Hampir satu jam jauhnya --dengan kecepatan wanita.
Dia melihat-lihat ada peluang apa di situ. Dia lihat harga-harga.
Awalnya dia punya rencana begini: nanti sore harga-harga Kramat Jati itu akan dia sebar ke tetangga. Malamnya barulah dia akan bertanya: apakah ada yang berminat.
Dia punya nomor ponsel seluruh tetangganya itu --berkat kegiatan sosialnyi. Lalu keesokan harinya akan balik ke Kramat Jati untuk belanja --sesuai dengan order.
Saat kembali ke tempat parkir, ia duduk-duduk dulu di parkir sepeda motor itu.
Lalu muncullah di pikirannyi: kalau bisa sekarang mengapa harus besok. "Saya ini kan sudah buang bensin ke Kramat Jati. Harus ada hasil," gumamnyi.