Wanita Emas Minta Anaknya Tak Dilibatkan dalam Kisruh dengan Ketua KPU
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni atau yang dikenal dengan sebutan wanita emas meminta agar anak-anak dan keluarganya tidak dilibatkan dalam kisruh dengan Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Hal itu disampaikan oleh Hasnaeni melalui surat yang ditulis tangan seusai anaknya mendatangi KPU RI untuk bertemu dengan Hasyim Asy'ari, Rabu (18/1).
"Dengan ini saya menyatakan secara pribadi, tolong jangan libatkan anak-anak saya dan keluarga, sebab anak masih di bawah umur," kata Hasnaeni yang dikutip JPNN.com, Sabtu (21/1)
Dia juga menyebutkan dirinya telah membatalkan surat dengan cap tiga jarinya yang dibawa oleh sang anak ke KPU RI.
"Surat tiga sidik jari saya itu sudah dibatalkan seluruhnya apapun bentuknya, tidak berlaku lagi dan digunakan oleh siapa pun baik anak atau keluarga saya. Kalau ada video yang beredar, saya merasa tidak pernah membuat hal tersebut," lanjutnya.
Kuasa hukum Hasnaeni Ihsan Perima Negara menyebutkan dirinya resmi ditunjuk sejak 6 Januari.
"Saat ini kami menjadi kuasa hukum resmi Hasnaeni per 6 Januari 2023 untuk mewakili klien kami melaporkan kasus asusila ke kepolisian dan DKPP," kata Ihsan dalam keterangannya, Sabtu (21/1).
Ihsan juga meminta agar pengacara yang sudah tidak lagi menjadi kuasa hukum Hasnaeni agar tidak memberikan opini di tengah masyarakat.
Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni meminta agar anak-anak dan keluarganya tidak dilibatkan dalam kisruh dengan Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
- Hadiri Simulasi KPU yang Ketiga di Tangsel, Ketua Bawaslu Berikan Sejumlah Catatan
- KPU Sulut Matangkan Persiapan Pilkada 2024
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- KPU Libatkan Warga Disabilitas Jadi KPPS Pilkada 2024