Wanita Move On
Oleh Dahlan Iskan
Siang malam Chin Chin bergelut dengan bisnisnyi. Gunawan menjadi pimpinan.
"Gunawan itu pintar dan cerdas. Cepat sekali belajar," ujar Chin Chin. "Kalau kami mau membeli tanah, pasti kami lihat dulu berdua. Lalu, Gunawan datang lagi beberapa kali memikirkannya. Gunawan juga yang kemudian melakukan transaksi dengan pemilik tanah," ujar Chin Chin.
Dalam menjalankan bisnis real estat, Chin Chin merasa sangat pas berpasangan dengan Gunawan. Bisnis mereka berkembang ke mana-mana. Terutama di Surabaya dan Sidoarjo –tetangga Surabaya. Termasuk kemudian ke Empire Palace yang bergengsi itu.
Keserasian di bisnis itu tidak paralel di rumah tangga. Chin Chin terus-menerus jadi korban pemukulan oleh Gunawan. Chin Chin tidak pernah melawan.
"Saya harus tahu mengapa ayah saya memberi nama saya Trisulowati," ujar Chin Chin. Wanita itu, katanya, harus bisa jaga diri, jaga martabat keluarga, dan tunduk pada suami.
Sang ayah adalah pengusaha ternama untuk ukuran Blitar. Pada masa lalu yang jauh. Ia kenal banyak menteri. Juga, akrab dengan keluarga Bung Karno di Blitar. Ia sudah punya banyak mobil ketika di Blitar nyaris belum ada mobil.
Awalnya sang ayah memanggil Trisulowati dengan panggilan Chin Shing –bintang yang bersinar. Lalu, jadi Chin Chin –bersinar dan terus bersinar.
Namun, pemukulan demi pemukulan tidak pernah berhenti. Chin Chin hanya bisa curhat ke mertua laki-laki, tetapi tidak pernah menjadi lebih baik.