Wanita Syiah Menangis, Jemaat GKI Yasmin Ingin Mati di Depan SBY
Jumat, 10 Mei 2013 – 21:00 WIB
JAKARTA - Para korban pelanggaran terhadap kebebasan beragama nampaknya sudah tak kuasa lagi menahan berbagai bentuk kekerasan dan intimidasi yang didapat dari kelompok intoleransi. Saat mendatangi kantor Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) mereka menumpahkan segala yang dirasakan akibat intimidasi hanya karena memeluk agama dan keyakinan yang telah dianut sejak lahir.
Salah satunya adalah Emilia Renita, istri Jalaluddin Rakhmat, penganut Syiah. Sambil meneteskan airmata, perempuan yang memakai jilbab dan pakaian muslim serba hitam memanjang itu, mempertanyakan pemerintah yang tidak memberikan perlindungan seutuhnya kepada sekitar 2 juta warga Syiah.
Baca Juga:
"Kami lahir dan tinggal di sini, kami warga Indonesia. Tidak bisakah kami mendapatkan perlindungan dan jaminan kebebasan berkeyakinan seperti warga Syiah di negara lainnya. Kami hanya harapkan itu dari pemerintah," ujar Emilia di depan anggota Wantimpres Albert Hasibuan yang menerima kedatangan kumpulan tokoh lintas agama di kantornya, Jakarta, Jumat (10/5).
Emilia mengatakan selama ini warga Syiah juga membayar pajak dan mengikuti pemilihan umum serta pilkada. Namun, kata dia, saat mendapatkan intimidasi, pemerintah tidak sepenuhnya berpihak untuk melindungi warga Syiah.
JAKARTA - Para korban pelanggaran terhadap kebebasan beragama nampaknya sudah tak kuasa lagi menahan berbagai bentuk kekerasan dan intimidasi yang
BERITA TERKAIT
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra