Wanita-Wanita Paling Berpengaruh di Dunia
jpnn.com - BANYAK orang yang menjadikan wanita sebagai inspirasi. Faktanya, kaum hawa memang sudah memiliki tempat tersendiri di kehidupan sosial, ekonomi bahkan panggung politik.
Pernah dengar nama Angela Merkel? Ya, benar! Dia adalah Kanselir Jerman. Pemilik nama lengkap Angela Dorothea Merkel ini sudah 10 tahun menjadi orang nomor satu di pemerintahan Republik Federal Jerman.
Karismanya begitu kuat. Di dalam negeri, wanita berusia 60 tahun ini berjuang mengangkat negaranya dari resesi nasional selama krisis ekonomi global. Berbagai kebijakannya seperti paket stimulus dan memberikan subsidi kepada perusahaan yang memotong jam untuk pekerja, telah membuat Jerman menjadi negara yang ekonominya paling dinamis di Eropa pada 2014.
Merkel juga dikenal bukan pemimpin perempuan yang kaku. Di dunia sepak bola, timnas Jerman sudah begitu akrab dengan Merkel di setiap ajang besar. Saat Der Panzer mengikuti ajang Piala Eropa dan Piala Dunia, tak hanya jamuan makan siang atau malam kenegaraan, Merkel juga bukan sosok asing buat timnas hingga ke ruang ganti pemain.
Di luar negeri, Merkel membawa Jerman menjadi terdepan membantu ekonomi Yunani.
Tak salah, jika Forbes (majalah bisnis terkemuka dunia asal AS), pada Selasa (26/5) kemarin, menempatkan wanita yang memiliki gelar Master of Science dari Leipzig University ini sebagai wanita paling berpengaruh di dunia. (adk/jpnn)
Berikut 10 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia (Forbes)
BANYAK orang yang menjadikan wanita sebagai inspirasi. Faktanya, kaum hawa memang sudah memiliki tempat tersendiri di kehidupan sosial, ekonomi bahkan
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis