Asian Games 2018
Wapres Ingin Indonesia Bisa Menembus Peringkat Delapan
Soetjipto berkaca dari tahun lalu. Saat itu, dari anggaran Rp 500 miliar yang didapatkan oleh Prima, menjadi Rp 440 miliar setelah Rp 60 miliar dipakai untuk keperluan Paralimpiade, terdapat pemangkasan Rp 167,5 miliar buntut dari pengetatan anggaran 2016.
Nah, dengan sisa anggaran sekitar Rp 273 miliar, Prima memakai Rp 180 miliar untuk pembayaran hak atlet, dan Rp 80 miliar untuk keperluan lain, sehingga sisanya hanya Rp 13 miliar.
Nah, dengan sisa yang sangat minim tersebut, maka Prima pun membuat revisi hingga Desember 2016 untuk menyesuaikan dengan dana yang ada.
Salah satunya, pengadaan barang untuk latihan pun terpaksa distop. ”Kini, anggaran dana pembelian peralatan itu bakal dimasukkan ke anggaran 2017, sehingga terjadi kenaikan pada anggaran persiapan,” terang Soetjipto.
Berapa nilaianya? Menurut Wakil Ketua I Prima, Lukman Niode, nominalnya bakal tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin.
”Pada 2016, kami menganggarkan Rp 70 miliar,” ujar Lukman kepada Jawa Pos ketika ditemui di ruangannya, di Gedung PPITKON Kemenpora.
Selain pengadaan peralatan latihan, kebutuhan lain yang sedang diperhitungkan adalah pemenuhan hak-hak atlet. Soetjipto menjelaskan, tahun ini, terdapat penambahan jumlah atlet dari yang sebelumnya 400, menjadi 600 orang dalam rangka persiapan untuk SEA Games dan Asian Games.
Kemudian, anggaran lainnya adalah uji coba (tryout) ke luar negeri, melakukan pemusatan latihan (Training Camp) di luar negeri, dan prosedur kerja pelatih asing.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki sebuah keinginan saat Indonesia tampil sebagai tuan rumah Asian Games pada 2018 mendatang.
- Bisnis Plasma Darah di PMI Dipertanyakan
- Dualisme di Tubuh PMI, Andi Rusni: Organisasi Lebih Besar dari Individu
- Aqua dan DMI Teken MoU Tingkatkan Kemitraan Strategis
- Tafsir Iqra
- JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh Kalau Anggaran 20 Persen Buat Pendidikan Diturunkan
- Sejumlah Tokoh Hadiri Peluncuran Buku Karya Dede Yusuf, Berikut Daftar Namanya