Wapres Ma'ruf Amin Dorong Penguatan Pertanian dan Pengendalian Inflasi Pangan
"Realisasi KUR 2020 sebesar Rp 55,3 triliun, realisasinya 110,62 persen dari target Rp 50 triliun," bebernya.
Di 2021 mencapai Rp 85,62 triliun, realisasinya 122,31 persen di atas target Rp 70 triliun.
Kemudian per 30 Oktober 2022 realisasi KUR mencapai Rp 95,43 triliun.
"Realisasinya 106,03 persen dari target Rp 90 triliun," sebutnya.
Lebih lanjut, Mentan Syahrul menyebutkan sektor pertanian di 2023 menghadapi tantangan yang tidak biasa-biasa saja.
Dampak pandemi Covid 19 saat ini belum sepenuhnya pulih dan bahkan muncul varian-varian baru, dampak perubahan iklim dan terjadinya ketegangan geopolitik dunia telah menyebabkan produksi dan distribusi pangan terganggu, serta menyebabkan harga pangan semakin mahal yang dapat menyebabkan krisis pangan dunia.
Mentan Syahrul menyampaikan selain tetap menjalankan program-program peningkatan produksi pangan yang selama ini telah berjalan dengan baik, Kementan pada tahun ini akan memberikan perhatian serius pada program peningkatan kapasitas produksi pangan untuk komoditas pengendali inflasi, seperti cabai dan bawang merah serta untuk mengurangi impor seperti kedelai, jagung, gula tebu, dan daging sapi.
Program berikutnya, yaitu pengembangan pangan substitusi impor, seperti ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum.
Wapres Ma'ruf Amin mendorong penguatan pertanian dan pengendalian inflasi dalam menghadapi krisis pangan dunia
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Halmahera Timur Siap Menjadi Lumbung Pangan, Farrel Adhitama Punya Strategi Jitu
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Kara Tunjukkan Kualitas Produk Lokal di SIAL Interfood 2024