Wapres Ma'ruf Amin: Mungkin 2 Hari Lagi

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah sedang menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang akan mengatur arus Mudik Lebaran 2020.
Upaya itu dilakukan untuk menghambat pergerakan virus corona dan mengatasi dampak yang ditimbulkan.
“PP-nya sedang dirumuskan. Mungkin dua hari lagi (selesai). Namun, kami memang meminta masyarakat untuk tidak mudik. Karena risikonya besar sekali kalau mudik. Kami mencari yang paling maslahat,” kata Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (31/3).
Kiai Ma'ruf mengimbau masyarakat ikut membantu pemerintah dengan bersama-sama membangun kesadaran akan bahaya yang bisa ditimbulkan apabila kegiatan mudik tetap dilaksanakan.
“Dalam agama juga kalau melakukan sesuatu yang bisa diyakini menimbulkan bahaya buat dirinya atau orang lain, dilarang oleh agama, bahkan cenderung diharamkan,” tegas Wapres ke-13 RI itu.
Sebagai langkah konkret dari imbauan tersebut, dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan pembatasan-pembatasan terkait kegiatan mudik.
“Dan karena itu, transportasi juga nanti akan dikurangi dan tidak ada lagi mudik gratis. Pemerintah juga menyiapkan bantuan-bantuan kepada mereka yang memang tidak mudik,” tambahnya.
Kiai Ma'ruf juga menyikapi adanya sebagian masyarakat yang sudah telanjur pulang kampung beberapa hari terakhir. Hal itu, katanya, telah dikoordinasi dengan pemerintah daerah guna melaksanakan protokol yang harus dilakukan.
Wapres Ma'ruf Amin meminta buat warga yang telanjur mudik Lebaran 2020 diperiksa atau diawasi ketat.
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Mudik Lebaran Naik Mobil Listrik? Cek Lokasi SPKLU Lewat Aplikasi Ini, Lengkap
- Arus Mudik Lebaran Lancar, Anggota DPR Apresiasi Kerja Keras Korlantas Polri
- Mudik Lebaran 2025, 1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta Hingga 1 April 2025
- Polisi Perketat Patroli Rumah Kosong, RT/RW Waspadai Orang Asing
- Dedi Mulyadi: Mudik Lebaran 2025 Jauh Lebih Baik Dibandingkan Tahun Sebelumnya