Wapres Membeberkan Penyebab Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membeberkan penyebab nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah.
Menurutnya, disebabkan oleh pengaruh global dan hal tersebut juga berdampak pada mata uang negara lain.
Menghadapi kondisi yang ada Wapres mengatakan Bank Indonesia dan pemerintah pada umumnya terus melakukan berbagai upaya.
Dia optimistis rupiah akan menguat dalam waktu dekat dengan upaya-upaya intervensi yang terus dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia (BI).
"Intervensi terus dilakukan oleh Bank Indonesia, pemerintah, berharap akan bisa mengembalikan kepada nilai yang normal yang seharusnya diharapkan. Itu saya kira langkah-langkah terus, rakor terus dilakukan," ucap Wapres di Tangerang, Banten, Senin (24/6).
Dia memberi keterangan pers seusai menghadiri peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Ke-91 dan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.
"Kita (Indonesia) memang menghadapi situasi global yang tentu tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi semua mata uang di dunia ini bahkan euro pun juga mengalami penurunan," ucapnya.
Kendati demikian dia menyatakan pemerintah akan terus berupaya menekan agar nilai tukar rupiah kembali menguat.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin membeberkan penyebab nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah.
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Pandu Sjahrir Wakili Danantara Bahas Program 3 Juta Rumah di BI, Perannya Masih Rahasia
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Dukung Pemberdayaan UMKM, Bea Cukai Ajak Bank Indonesia dan BSI Berkolaborasi
- Bea Cukai Bersama BI dan BSI Bersinergi dalam Pemberdayaan UMKM di Malut dan Kepri
- Cadangan Devisa Naik Tipis, Kini Nilainya Sebegini