Wapres Minta Pengeras Suara Azan Diatur
Makin Pelan, Makin Merasuk
Sabtu, 28 April 2012 – 05:23 WIB
JAKARTA - Kumandang suara azan yang menjadi penanda waktu salat mendapat perhatian Wakil Presiden (Wapres) Boediono. Saat membuka Muktamar VI Dewan Masjid Indonesia (DMI), dia meminta ada pengaturan penggunaan pengeras suara untuk azan di masjid-masjid.
"Dewan Masjid Indonesia kiranya dapat mulai membahas, umpamanya, tentang pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid-masjid," kata Boediono di Asrama Haji Pondok Gede Jumat (27/4). Dia menyebut, pengaturan itu merupakan salah satu bentuk pengelolaan masjid.
Baca Juga:
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, papar Wapres, Indonesia dapat memberikan contoh-contoh yang baik bagi dunia Islam. Selain syiar Islam, hal itu juga memberikan citra positif bagi umat Islam.
Boediono memahami bahwa azan adalah panggilan suci bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban salat. Namun demikian, apa yang dia rasakan barangkali juga dirasakan orang lain. "Yaitu bahwa suara azan yang terdengar sayup-sayup dari jauh terasa lebih merasuk ke sanubari kita dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke telinga kita," urainya.
JAKARTA - Kumandang suara azan yang menjadi penanda waktu salat mendapat perhatian Wakil Presiden (Wapres) Boediono. Saat membuka Muktamar VI Dewan
BERITA TERKAIT
- Program MBG di Kota Bandung Baru 8 Persen
- TNI AL dan Masyarakat Bergotong Royong Bangun Tanggul Penahan Abrasi Pantai di Nunukan
- Hadiri Pemeriksaan, Hasto Ingatkan Soal Hak Praperadilan
- Lima Siswa di SMP 17 Bandung Ganti Nasi jadi Kentang di MBG
- PIS Gelar Program Edukasi Lingkungan Ocean LiteraSEA di Tanjung Sekong
- Kemenag Umumkan Peserta Lulus Seleksi CPNS, Sebegini Jumlahnya, Simak di Sini