Wapres Naik Pesawat Komersial
Jangan untuk Citra
Rabu, 22 September 2010 – 06:23 WIB
Di tempat terpisah, Mensesneg Sudi Silalahi mengatakan, pihaknya telah berusaha memperkecil jumlah rombongan dan menghemat biaya perjalanan. "Dari yang terdahulu-dahulu berkurang 15 persen," ungkap Sudi, tanpa menjelaskan besarnya dana yang bisa dihemat. Dia kembali menjelaskan, kunjungan wajib presiden juga bertambah. Juga ada kunjungan balasan secara bilateral.
Sudi mengatakan, jumlah rombongan presiden kini 70?90 orang. Rombongan disesuaikan dengan tujuan kunjungan. "Kalau agenda-agenda itu advantages yang kita ambil dari segi bisnis, ya kita ajak pengusaha-pengusaha terkait dan yang juga punya kemitraan di dalam negeri kita. Jadi, semua itu kita sesuaikan dengan kunjungan kerja kita itu apa yang ingin kita capai, apa agendanya," papar Mensesneg.
Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, kunjungan kenegaraan tidak bisa dilihat dari sisi jumlah rombongan. "Tapi, kita melihat ada misi yang dibawa dalam kunjungan Bapak Presiden ke satu negara," terangnya.
Dia menambahkan, semua rombongan yang dibawa presiden ke luar negeri telah sesuai dengan fungsi masing-masing. "Jadi, siapa pun dia, apa pun fungsinya, tentu akan berkontribusi," jelas Faizasyah. (owi/pri/sof/c3/tof)
JAKARTA -- Di tengah kritik tentang pemborosan anggaran kunker, Wakil Presiden Boediono menggunakan pesawat komersial dalam kunjungannya ke New York,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan