Wapres : Percepat Program Air Bersih
Kamis, 18 Desember 2008 – 09:14 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan program percepatan pemasangan 10 juta sambungan baru air bersih selesai dalam tiga tahun. Percepatan itu dilakukan karena pemasangan sambungan air bersih lebih mudah dibanding proyek pembangunan listrik 10 ribu MW. Untuk melaksanakan program itu, pemerintah telah menjadwal ulang pembayaran utang PDAM kepada pemerintah Rp 3,1 triliun. Ratusan miliar rupiah utang PDAM juga telah diputihkan. Karena itu, dia meminta bupati/wali kota dan DPRD kabupaten/kota mendukung agar kondisi keuangan PDAM lebih baik.
Menurut Kalla, teknologi pengolahan dan distribusi air bersih tidak banyak berubah dalam satu abad terakhir. Selain itu, pengolahan air bersih lebih banyak menggunakan konten lokal. ”Membuat 10 juta sambungan pipa air bersih juga tidak butuh pembebasan lahan sebanyak proyek 1.000 kilometer jalan tol,” ujar Kalla ketika membuka Nusantara Water 2008 di Jakarta, Rabu (17/12).
Baca Juga:
Wapres menegaskan, pemenuhan kebutuhan air bersih saat ini sama pentingnya dengan tugas pemerintah memenuhi empat kebutuhan pokok lain. Misalnya, beras, minyak goreng, bahan bakar, dan gula. Pemerintah, kata dia, akan memperlakukan air bersih sama dengan pemenuhan kebutuhan energi. ”Artinya, kalau ada aturan yang mengganjal, aturan itu yang harus diubah agar program ini bisa berjalan,” tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan program percepatan pemasangan 10 juta sambungan baru air bersih selesai dalam tiga tahun. Percepatan
BERITA TERKAIT
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Menhut Libatkan Akademisi, Eksekusi Arahan Prabowo Soal Reforestasi
- Wujudkan Pemerataan Listrik, PLN UIP MPA Capai Milestone Penting di Proyek Tobelo GEPP
- Ali Nurdin Sebut Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Sosok Berintegritas, Cocok jadi Wakapolri
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Menteri Nusron Ungkap 60 Persen Konflik Lahan Libatkan Oknum ATR/BPN