Wapres Sebut Pemerintah Punya Anggaran Cukup untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem di Papua

jpnn.com, JAYAPURA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pemerintah menargetkan menyelesaikan kemiskinan ekstrem terhadap 196.120 penduduk Papua pada tahun ini.
Penduduk miskin ekstrem sebanyak itu tersebar di lima kabupaten, yaitu Jayawijaya 67.720 jiwa (30,84 persen), Puncak Jaya 35.180 (26,53 persen), Lanny Jaya 54.920 jiwa (30,52 persen), Mamberamo Tengah 14.200 jiwa (29,19 persen), dan Deiyai 24.100 jiwa (32,48 persen).
"Khusus untuk lima kabupaten di Papua yang menjadi prioritas di tahun ini, total jumlah penduduk miskin ekstrem mencapai 196.120 jiwa dengan total jumlah rumah tangga miskin ekstrem 89.500 rumah tangga," kata Wapres saat memimpin rapat koordinasi dengan jajaran Pemprov Papua, Sabtu (16/10).
Wapres juga menyebutkan total jumlah penduduk miskin ekstrem se-Indonesia yang akan ditanggulangi sebanyak 2,1 juta yang tersebar di 7 provinsi, salah satunya Papua.
Definisi kemiskinan ekstrem tersebut mengacu Bank Dunia yang menentukan masyarakat dengan keseimbangan kemampuan berbelanja sebesar USD 1,9 dolar per hari.
Angka tersebut di bawah standar kemiskinan yang menurut Bank Dunia keseimbangan kemampuan berbelanja USD 2,5 dolar per hari.
Terkait penanganan kemiskinan ekstrem di 2021, Wapres menegaskan tidak ada kendala dana karena pemerintah memiliki anggaran cukup besar untuk menyelesaikan kemiskinan ekstrem tersebut.
"Namun tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana membuat program-program tersebut konvergen dan terintegrasi dalam menyasar sasaran yang sama," ujarnya.
Sebanyak 196.120 penduduk Papua masuk kategori kemiskinan ekstrem yang tersebar di lima kabupaten.
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 4.000 ASN Rejang Lebong segera Terima TPP, Anggaran Sudah Disiapkan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Para Purnawirawan Minta Wapres Diberhentikan, Tokoh Muda Bersuara Bela Gibran
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran