Wapres : Sektor Pertanian Stagnan
Kamis, 12 Januari 2012 – 02:12 WIB

Wapres : Sektor Pertanian Stagnan
"Kenaikkan produktivitas, menurut Wapres, tak sulit dihitung. Bila input luas lahan, pupuk maupun bibit dinaikkan 10 persen, lalu terdapat kenaikkan produksi 15 persen pada hasil akhir, maka selisih lima persen bisa dinilai sebagai bonus kemajuan di setiap sektor.
"Sekarang bagaimana kita meningkatkan bonus ini. Pengalaman di berbagai negara telah menunjukkan bahwa hal ini sangat mungkin dilakukan. Jadi, tergantung pada bagaimana kita bisa mengelola berbagai peningkatan input dalam kendali kita tadi," tegasnya.
Wapres menambahkan, perlu ditanyakan, apakah penggunaan anggaran sudah tepat, apakah strateginya sudah benar atau bagaimana dengan penentuan sasarannya. "Karena sayang bila anggaran digunakan tapi sasarannya tidak tepat sesuai dengan yang diinginkan. Atau mungkin kebijakannya yang harus dipikirkan kembali," kata dia.
Hal-hal itulah yang harus digali demi mendorong peningkatan produktivitas yang berkelanjutan dari tahun ke tahun. Wapres berharap Kementerian Pertanian terus mengupayakan peningkatan produktivitas di masa-masa mendatang yang memiliki kendala baru, yakni perubahan iklim yang sudah terjadi saat ini.
JAKARTA - Wakil Presiden Boediono menilai sektor pertanian di Indonesia mengalami kemunduran sejak tahun 2000-an dan cenderung stagnan akhir-akhir
BERITA TERKAIT
- Kinerja Moncer, Asuransi Jasindo Cetak Laba Capai Rp70,16 Miliar
- BNI Salurkan Rp14,3 Triliun KUR ke Sektor Pangan
- Alcor Prime dan Bedrock Asia Beri Tips Strategi Marketing untuk Raih Perhatian Gen Z
- Memakai Merek Dagang Tanpa Hak Dapat Berujung Pidana, Pelaku Usaha Diminta Pahami HKI
- Pertamina Mandalika Racing Series 2025 Ciptakan Multiplier Effect bagi UMKM dan Warga
- Blending BBM Tindakan Legal Selama Mengikuti Izin dan Standar Mutu