Wapres Waspadai Krisis Ekonomi
Rabu, 02 Maret 2011 – 03:03 WIB

Wapres Waspadai Krisis Ekonomi
Lebih lanjut dia menjelaskan, konsep yang konservatif untuk jangka pendek bisa dipandang ketinggalan zaman, karenanya harus diterapkan pada jangka panjang. Namun Boediono menegaskan, jika memang ingin mengejar pertumbuhan baik tidak harus melanggar basic indikator. "Konservatisme kadangkala memberikan manfaat dan itu baru keliatan pada jangka panjang, jangka pendek bisa konservatisme dianggap ketinggalan jaman," tandasnya.
Baca Juga:
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak perlu cukup tinggi namun harus dibatas yang aman asal pertumbuhan tersebut stabil. Selain itu juga tidak perlu melanggar indikator dasar (basic indicator). "Yang terbaik menurut saya adalah pertumbuhan cukup tinggi dan itu harus bisa sampai batas potensialnya, tetapi enggak usah melonjak-melonjak kemudian anjlok lagi, melonjak lagi, anjlok lagi," sebutnya.
Untuk kalangan perbankan, Boediono mengingatkan agar tidak tergoda untuk bermain pada instrumen keuangan yang belum dikenal dengan baik tingkat risikonya. "Jangan sampai perbankan terdorong pada kegiatan dengan pengambilan? risiko yang terlalu tinggi di kegiatan-kegiatan di luar perbankan," kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Menurut Boediono, krisis 2008 disebabkan karena perbankan ikut hanyut dalam kegiatan di luar perbankan yang berisiko tinggi. Perbankan nasional, kata dia, harus tetap pada prinsip kehati-hatian dan membiayai sektor-sektor riil yang sudah diketahui tingkat risikonya.
JAKARTA - Wakil Presiden Boediono mengingatkan semua pihak untuk tetap fokus pada upaya meningkatkan ketahanan nasional guna mengantisipasi terjadinya
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi