Waralaba Lokal Stagnan, Asing Dominan
jpnn.com, SURABAYA - Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengatakan, bisnis waralaba dalam negeri belum maksimal jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura.
”Bahkan, franchise asli Indonesia tidak ada growth alias stagnan. Yang miris justru pasar waralaba domestik sekarang dipenuhi pemain asing,” tuturnya di sela pameran Info Franchise dan Business Concept (IFBC) 2019 di Surabaya, Jumat (2/8).
Sampai sekarang jumlah waralaba asing yang masuk ke Indonesia mencapai 480–500 merek dengan pertumbuhan lima persen tiap tahun.
BACA JUGA: Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Melambat
Sementara itu, waralaba asli lokal hanya 120 merek dan tidak tumbuh. Dari 120 itu, yang berhasil ekspansi ke luar negeri baru 15 merek.
”Padahal, maunya kami kalau bisa minimal 300 merek Indonesia bisa ekspansi ke mancanegara. Kenapa harus kalah dengan negara lain?” jelasnya.
Menurut Anang, pertumbuhan franchise lokal minim sebenarnya tidak hanya karena dipengaruhi persaingan dengan asing, tetapi juga disebabkan faktor sikap cepat puas dan tidak sabar dari para pelaku usaha domestik.
Secara garis besar, karakter masyarakat Indonesia adalah ingin cepat sukses dan untung, tetapi tidak mau belajar.
Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengatakan, bisnis waralaba dalam negeri belum maksimal jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura.
- The 3rd ILE Indonesia Licensing Expo 2023 Segera Hadir di Jakarta, Catat Tanggalnya!
- Pameran FLEI 2023 Hadirkan Peluang Bisnis Tanpa Batas
- Strategi Fast Food Zensei, Bangun Bisnis Waralaba Berbasis Blockchain
- Minat Bisnis Waralaba? Coba Cek 8Spices, Enak dan Murah
- Hadir di IFBC Expo 2023, ESB Bakal Bantu Pebisnis Kuliner Makin Untung
- Rino Bangun 2 Jenis UMKM di Satu Kios, Modalnya Sangat Terjangkau