Warga Aborijin di Kimberley Berlakukan Biaya Masuk ke Lokasi Wisata

Biaya terlalu mahal
Tapi tidak semua orang sepenuhnya gembira dengan pengaturan ini.

AAP: Tony Bartlett
Presiden Asosiasi Pariwisata Laut Kimberley (KMTA), Chad Avenell mengatakan meski pada prinsipnya perusahaan pelayaran lokal mendukung langkah tersebut, namun mereka menilai biaya masuk yang diberlakukan terlalu tinggi - dan hal itu berpotensi menempatkan perusahaan penyewaan kapal berskala kecil akan gulung tikar.
"Anggota yang saya wakili umumnya menilai bahwa ini adalah ide yang fantastis," katanya.
Ada juga kekhawatiran tentang prospek berlakunya sistem biaya masuk ganda pada tahun-tahun mendatang, yang mengharuskan perusahaan dan wisatawan melakukan pembayaran biaya masuk ke enam kelompok penutur asli di sepanjang pantai Kimberley.

Supplied: Russell Ord
"Kegiatan pariwisata, termasuk pendapatan dari para wisatawan dari biaya masuk pengunjung, harus menjadi bagian penting dari partisipasi ekonomi yang berkelanjutan dari masyarakat Aborijin," kata Menteri Kehakiman Aborijin, Ben Wyatt dalam sebuah pernyataan.
Sekelompok warga Aborijin di Ujung Utara, Australia Barat telah menjadi kelompok warga pertama yang memberlakukan biaya masuk bagi penumpang kapal pesiar untuk mengunjungi situs wisata paling terkenal di dunia di pesisir Kimberly seper
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia