Warga Aborijin di Kimberley Berlakukan Biaya Masuk ke Lokasi Wisata
Biaya terlalu mahal
Tapi tidak semua orang sepenuhnya gembira dengan pengaturan ini.
Presiden Asosiasi Pariwisata Laut Kimberley (KMTA), Chad Avenell mengatakan meski pada prinsipnya perusahaan pelayaran lokal mendukung langkah tersebut, namun mereka menilai biaya masuk yang diberlakukan terlalu tinggi - dan hal itu berpotensi menempatkan perusahaan penyewaan kapal berskala kecil akan gulung tikar.
"Anggota yang saya wakili umumnya menilai bahwa ini adalah ide yang fantastis," katanya.
Ada juga kekhawatiran tentang prospek berlakunya sistem biaya masuk ganda pada tahun-tahun mendatang, yang mengharuskan perusahaan dan wisatawan melakukan pembayaran biaya masuk ke enam kelompok penutur asli di sepanjang pantai Kimberley.
"Kegiatan pariwisata, termasuk pendapatan dari para wisatawan dari biaya masuk pengunjung, harus menjadi bagian penting dari partisipasi ekonomi yang berkelanjutan dari masyarakat Aborijin," kata Menteri Kehakiman Aborijin, Ben Wyatt dalam sebuah pernyataan.
Sekelompok warga Aborijin di Ujung Utara, Australia Barat telah menjadi kelompok warga pertama yang memberlakukan biaya masuk bagi penumpang kapal pesiar untuk mengunjungi situs wisata paling terkenal di dunia di pesisir Kimberly seper
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata