Warga Aborijin Lebih Sulit Selamat dari Kanker Ketimbang Warga Australia Lainnya
Studi baru yang dilakukan Dewan Kanker Queensland mengungkap, warga Aborijin penderita kanker memiliki tingkat bertahan hidup yang jauh lebih rendah ketimbang penderita kanker di Australia lainnya.
Studi ini meneliti statistik kelangsungan hidup penderita kanker nasional dari Pusat Penelitian Kesehatan ‘Menzies’ dan Universitas Charles Darwin.
Hasilnya, pada periode 2006/2007, tingkat kematian warga Aborijin penderita kanker 26% lebih tinggi ketimbang warga penderita kanker lainnya.
Studi ini juga menemukan bahwa warga Aborijin yang tinggal di daerah terpencil, atau yang masih berusia muda, adalah mereka yang paling beresiko.
Temuan itu menunjukkan, perbedaan dalam tingkat kelangsungan hidup antara warga Aborijin Australia dengan warga Australia lainnya mencapai jarak terbesar setelah diagnosa.
Juru bicara Dewan Kanker Queensland, Katie Clift, mengatakan, kesenjangan itu harus dibenahi.
"Pada semua jenis kanker, jumlah warga Aborijin penderita kanker yang bertahan hidup ternyata lebih rendah ketimbang warga Australia lainnya," ujar Katie.
Studi baru yang dilakukan Dewan Kanker Queensland mengungkap, warga Aborijin penderita kanker memiliki tingkat bertahan hidup yang jauh lebih rendah
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata