Warga Aceh Diminta Bangkit
Minggu, 27 Desember 2009 – 01:14 WIB
BANDA ACEH - Puncak peringatan lima tahun tsunami kemarin berlangsung di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Wakil Presiden Boediono yang menghadiri peringatan itu berharap bahwa hasil rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh belakangan ini dijadikan momentum agar wilayah yang selama tersebut makin" maju. Orang kedua tanah air itu menambahkan bahwa, rakyat Aceh harus mengelola apa yang dimiliki saat ini dengan pengembangan ilmu pengetahuan. "Sumber daya alam yang dimiliki juga harus dikelola dengan ilmu pengetahuan," ucapnya. Dalam pesannya, dia berharap agar rakyat Aceh bisa menjaga perdamaian yang selama ini terjadi.
Wapres datang bersama rombongan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Ini merupakan kedatangan pertama Boediono di tanah rencong tersebut. Kepada warga Aceh, Boediono berpesan agar peringatan ini diajdikan momentum bangkit. "Ini modal yang tepat untuk bangkit kembali," jelas Boediono dalam pidatonya.
Dia menilai, rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh itu berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan karena semangat ketahanan warganya yang amat inspiratif. "Apabila disertai tekad kuat untuk mewujudkan, saya yakin semua tujuan bakal tercapai," ungkapnya. Dalam pidatonya, Boediono juga amat sering menyitir ayat-ayat Al-Quran, yang menasihatkan manusia untuk pantang menyerah.
Baca Juga:
BANDA ACEH - Puncak peringatan lima tahun tsunami kemarin berlangsung di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Wakil Presiden Boediono yang menghadiri
BERITA TERKAIT
- KPK Menyita Dokumen Kasus Korupsi Bansos Presiden dari Teddy Munawar dan Steven Kusuma
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- Ini Upaya Kanwil Bea Cukai Banten Wujudkan Komitmen Siap Berantas Narkotika
- Bikin Emosi Warga, Sopir Truk Tanah yang Gilas Kaki Bocah SD di Tangerang Ternyata Positif Narkoba
- Gelar Aksi Damai, Nasabah Wanaartha Life Desak Pengembalian Dana
- Sambangi Kementerian ATR/BPN, LSM Pijar Keadilan Demokrasi & FPKMP Soroti Sengketa Tanah di Papua