Warga AS Masih Trauma
Jumat, 12 September 2008 – 11:59 WIB
NEW YORK – Tujuh tahun berlalu, namun pedih akibat tragedi berdarah serangan teroris 11 September masih terasa di hati rakyat Amerika Serikat maupun dunia. Trauma berkepanjangan dialami ribuan. Ini merujuk hasil penelitian yang dilakukan Departemen Kesehatan Kota dan Centers for Disease Control's Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Dan hasilnya, dipublikasikan dalam Journal of Urban Health. Menurut deputy commissioner for epidemiology Departemen Kesehatan Kota New York Lorna Thorpe, para dokter yang merawat mencermati bahwa gejala sakit para korban mulai terlihat pada tahun pertama. ’’Pada sebagian kecil korban lainnya, gejalanya bertambah. Untuk beberapa kasus sulit dikatakan apakah sakit mereka itu ada kaitannya dengan WTC ataukah karena alergi,’’ kata Thorpe. Untuk itu departemen kesehatan menawarkan perawatan kesehatan gratis, baik untuk pemeriksaan fisik maupun mental bagi korban serangan tersebut.
Data Departemen Kesehatan Kota New York menunjukkan, jumlah mereka yang mengalami trauma mencapai 71.437 orang. Angka ini juga tercatat di pusat kesehatan World Trade Center (WTC). Setidaknya butuh hingga 20 tahun untuk menghilangkan dampak traumatis akibat serangan tersebut. Hal itu didapat dari jawaban yang diberikan para korban dengan sukarela.
Baca Juga:
Selain dampak traumatis, tragedi itu juga menyebabkan polusi hebat. Bukan hanya para korban yang mengalami, tetapi juga regu penyelamat dan pengguna jalan. Karena kejadian itu, tak kurang dari 400 ribu orang terkena dampak langsung polusi yang lantas mengganggu kesehatan mereka. Sebut saja asma yang menyerang antara 3.800 hingga 12.600 orang. Sebanyak 70 persen responden mengaku mengalami gangguan penglihatan. Itu disebabkan debu tebal yang mengiringi robohnya menara kembar tersebut.
Baca Juga:
NEW YORK – Tujuh tahun berlalu, namun pedih akibat tragedi berdarah serangan teroris 11 September masih terasa di hati rakyat Amerika Serikat
BERITA TERKAIT
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia