Warga Asal Indonesia di Australia Ini Masih Bekerja dan Menikmati Pekerjaan Di Atas Usia 60 Tahun

Tapi saat ini masih bekerja dengan status 'casual', sekitar 2 atau 3 hari seminggu tergantung permintaan dan kebutuhan dari tempat kerjanya.
Widianti yang lahir di Jakarta 67 tahun lalu mengatakan masih membuka diri untuk terus aktif selama beberapa tahun lagi.
"Kartu [izin] untuk bekerja dengan anak-anak berakhir bulan Mei tahun 2023, jadi nanti saya lihat apakah saya masih mau bekerja. Kalau iya, saya bisa perpanjang [kartu izin] lima tahun lagi," kata Wi, panggilan akrabnya.
Tiba di Australia lewat Singapura di tahun 1970 untuk belajar dan mendapatkan diploma bisnis, Widianti pada awalnya tidaklah pernah bekerja di bidang bisnis.
"Setelah berkeluarga, saya tidak bisa memilih antara kerja dan keluarga. Pada awalnya saya mengasuh tiga anak sendiri dan juga anak-anak saudara lain," ujarnya, mengenai perkenalannya dengan tempat penitipan anak.
Setelah pernah tinggal di Adelaide dan Shanghai, Tiongkok, ia mengikuti suaminya yang bekerja di Melbourne pada tahun 1999.
Ia pernah juga menjadi relawan, sebagai pengemudi untuk warga lanjut usia membantu mereka pergi belanja, ke dokter, atau kebutuhan lainnya.
"Saya tidak pernah mencari pekerjaan di childcare, kebetulan di tempat childcare ada teman yang menawarkan saya untuk bekerja," katanya lagi.
Sejumlah warga asal Indonesia di Australia masih bekerja di atas usia 60 tahun, beberapa diantaranya bahkan menemukan karier kedua
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia