Warga Asal Indonesia di Melbourne Anggap Pemerintah Setempat Gagal Tangani COVID-19
Menurutnya, bila dibandingkan dengan negara bagian lainnya di Australia, sistem pengendalian pandemi yang dilakukan Pemerintah Victoria termasuk "tidak kompeten".
"Mengapa state [negara bagian] lain ada lockdown tapi secara singkat dan mereka bisa mengaturnya?" kata Harry.
"Karena mereka itu semuanya sudah siap, contact tracer [pelacak kontak] segala sudah jelas," kata spesialis listrik yang sudah tinggal di Melbourne sejak 2010 tersebut.
Harry juga mengeluhkan sistem 'booking' jadwal vaksinasi di Victoria, yang sudah diterbitkan walau masih dalam mode "uji coba".
Situs tersebut sempat mengalami gangguan teknis setelah menerima lebih dari 77.000 panggilan dalam waktu 15 menit.
"Mengapa website dalam test mode [uji coba] bisa diterbitkan secara umum? Dan saya sempat booking tapi setelah itu, dikatakan situsnya maintenance [masih dalam perbaikan]," kata Harry yang berharap akan divaksinasi sesuai jadwal minggu depan.
Pemikiran bahwa Melbourne "gagal belajar dari negara bagian lain" belakangan ini menjadi topik hangat, terutama berkaitan dengan sistem kode QR untuk pelacakan.
Menurut penelusuran The Guardian, aplikasi pelacakan kontak Victoria memang mencatat jumlah 'check-in' yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan negara bagian lainnya.
Bagi sebagian warga Indonesia di Victoria, lockdown keempat membuka mata mereka akan kegagalan pemerintah setempat
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024