Warga Asal Indonesia di Melbourne Anggap Pemerintah Setempat Gagal Tangani COVID-19
Pemerintah antar negara bagian saling 'menuding'
Kekhawatiran Harry dialami langsung oleh keluarga Diana Senjaya yang tinggal di kawasan Wyndham Vale, 35 kilometer dari pusat kota Melbourne.
Bisnis sewa peralatan suami Diana kehilangan sebagian besar pelanggan mereka yang berasal dari negara bagian lain atau daerah pedalaman, akibat 'lockdown' dan ditutupnya perbatasan antar negara bagian.
"Kami menerima banyak pembatalan dari segi penjualan karena para pelanggan tidak dapat datang [ke Melbourne] sekarang," ujar Diana.
"Yang tadinya akan kami berikan layanan pemasangan juga kami harus batalkan," tambahnya yang bekerja sebagai 'business analyst' sebuah perusahaan listrik dan gas, dari rumah.
"Kekhawatiran saya dari segi keuangan sih."
Di tengah 'lockdown', Diana harus mengawasi kedua anaknya ketika mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara 'online' di tengah banyaknya rapat kerja.
Menurutnya, "ada yang salah" dalam cara pemerintah Australia menangani pandemi COVID-19, yang mungkin secara tidak langsung menyebabkan 'lockdown' keempat ini.
"Kalau saya bilang kurangnya kerja sama antar negara bagian, mulai dari kurangnya konsistensi kualitas sistem karantina mereka, juga [faktor] dukungan dari pemerintah pusat," katanya.
Bagi sebagian warga Indonesia di Victoria, lockdown keempat membuka mata mereka akan kegagalan pemerintah setempat
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'