Warga Asal Indonesia di Melbourne Anggap Pemerintah Setempat Gagal Tangani COVID-19

Warga Asal Indonesia di Melbourne Anggap Pemerintah Setempat Gagal Tangani COVID-19
Melbourne memberlakukan 'lockdown' keempat sejak 27 Mei tengah malam lalu. (AAP: James Ross)

Pemerintah antar negara bagian saling 'menuding'

Kekhawatiran Harry dialami langsung oleh keluarga Diana Senjaya yang tinggal di kawasan Wyndham Vale, 35 kilometer dari pusat kota Melbourne.

Bisnis sewa peralatan suami Diana kehilangan sebagian besar pelanggan mereka yang berasal dari negara bagian lain atau daerah pedalaman, akibat 'lockdown' dan ditutupnya perbatasan antar negara bagian.

"Kami menerima banyak pembatalan dari segi penjualan karena para pelanggan tidak dapat datang [ke Melbourne] sekarang," ujar Diana. 

"Yang tadinya akan kami berikan layanan pemasangan juga kami harus batalkan," tambahnya yang bekerja sebagai 'business analyst' sebuah perusahaan listrik dan gas, dari rumah.

"Kekhawatiran saya dari segi keuangan sih."

Di tengah 'lockdown', Diana harus mengawasi kedua anaknya ketika mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara 'online' di tengah banyaknya rapat kerja.

Menurutnya, "ada yang salah" dalam cara pemerintah Australia menangani pandemi COVID-19, yang mungkin secara tidak langsung menyebabkan 'lockdown' keempat ini.

"Kalau saya bilang kurangnya kerja sama antar negara bagian, mulai dari kurangnya konsistensi kualitas sistem karantina mereka, juga [faktor] dukungan dari pemerintah pusat," katanya.

Bagi sebagian warga Indonesia di Victoria, lockdown keempat membuka mata mereka akan kegagalan pemerintah setempat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News