Warga Australia di Luar Negeri Kemungkinan Harus Menunggu Lebih Lama untuk Pulang
Permintaan dari kepala negara bagian
Keputusan ini diambil melihat banyaknya negara bagian Australia yang sedang 'lockdown', sehingga mendesak Pemerintah Federal Australia untuk melakukan pengurangan demi meringankan beban karantina dan layanan kesehatan yang lebih luas.
Menteri Utama (Premier) Queensland, Annastacia Palaszczuk, sebelumnya telah meminta Kabinet Nasional untuk mengurangi jumlah kuota kedatangan internasional 50 hingga 75 persen.
"Saya menginginkan pengurangan kuota besar-besaran. Kita harus melakukannya sekarang karena kita mengatasi penyebaran virus Delta ini," ujarnya.
Ia juga terus mendesak pemerintah federal untuk membangun fasilitas karantina khusus, terutama di wilayah regional.
"Saya yakin karantina regional merupakan jawaban yang tepat. Hal ini akan mengurangi tekanan di negara bagian di pantai timur, di kota-kota besar," katanya.
Premier Australia Barat, Mark McGowan, sebelumnya mengaku sangat kecewa terhadap apa yang disebutnya sebagai "perjalanan internasional yang tidak perlu" yang dilakukan sejumlah warga Australia.
"Ada sejumlah besar orang yang pergi ke luar negeri beberapa kali. Setiap kali mereka pergi, mereka telah meningkatkan risiko," katanya.
"Hal itu tidak benar. Kita harus menindaknya," tegas Premier McGowan.
Tak hanya jumlah kedatangan internasional yang dikurangi, Pemerintah Australia juga akan mencoba memperpendek karantina menjadi tujuh hari bagi yang sudah divaksinasi
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia