Warga Australia di Shanghai Khawatir Dipisahkan dari Keluarga Mereka karena COVID

Warga Australia di Shanghai Khawatir Dipisahkan dari Keluarga Mereka karena COVID
Laporan bahwa anak-anak yang positif COVID di Shanghai dipisahkan dari orang tua mereka menimbulkan kemarahan di media sosial. (AP: Chinatopix)

"Kemungkinan menjalani karantina, dan harus berpisah dari keluarga lebih menakutkan dibandingkan risiko terkena COVID itu sendiri," kata Norman.

Menurutnya, banyak warga asing di sana yang merasakan kekhawatiran yang sama.

Australia menyampaikan kekhawatiran kepada pemerintah

Dalam rekaman video yang disiarkan lewat media sosial, Duta Besar Australia untuk Tiongkok Graham Fletcher mengatakan pemerintah Australia sudah menyampaikan keberatan mereka berkenaan dengan kebijakan karantina kepada pemerintah Tiongkok.

"Pemerintah Tiongkok berusaha keras menurunkan jumlah kasus. Namun kita mengetahui bahwa lockdown dan pembatasan lain memiliki dampak besar bagi semua mereka yang tinggal di Shanghai," katanya.

"Bersama dengan pemerintah lain yang punya perwakilan di Shanghai, Australia sudah menyampaikan keprihatinan kami langsung kepada pemerintah Tiongkok terkait akses ke makanan, layanan kesehatan atau ke bandara."

Sebagai bagian dari kebijakan lockdown, pemerintah setempat melarang warga keluar dari apartemen untuk membeli makanan atau melakukan kegiatan olahraga.

Duta besar Graham Fletcher juga menyampaikan keluhan soal fasilitas karantina, termasuk apakah keluarga akan dipisahkan.

"Sama seperti yang lain, kami sudah menyampaikan langsung kepada pejabat Tiongkok, tanpa selalu mendapat jawaban yang kami inginkan." katanya.

Warga Australia yang sedang menjalani lockdown di kota Shanghai di Tiongkok mengatakan memisahkan anak-anak yang positif COVID dari orangtua mereka adalah tindakan yang

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News