Warga Australia Ditahan di Fiji Membawa Kokain 50 Kg
SEORANG warga Australia telah ditahan oleh polisi Fiji setelah ditemukan memiliki kokain seberat 50 kg bernilai $ 9,6 juta (sekitar Rp 96 miliar).
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kepala Penyelidikan dan Intelejen Kepolisian Fiji, Henry Brown, menyebutkan dua pria, seorang warga Australia dan seorang warga Fiji, ditangkap di dekat tempat berlabuhnya kapal-kapal milik pribadi di Vuda Point Marina di Lautoka hari Senin dengan bahan nakoba tersebut ditemukan di kendaraan mereka.
"Penyelidikan lebih lanjut menghasilkan dengan ditemukannya sejumlah besar mata uang Fiji dan Australia di salah satu kamar hotel tersangka," katanya.
Kokain senilai $116 juta disita oleh Polisi Federal Australia dari sebuah kapal yacht di Tonga di tahun 2012. (AFP)
Brown mengatakan penangkapan ini dilakukan menyusul pengintaian selama berminggu-miggu lewat kerjasama antara polisi Fiji, badan pabean Fiji dan Polisi Federal Australia.
"Dengan penyelidikan masih dalam taraf awal, tidak akan ada lagi keterangan yang akan diberikan saat ini," katanya.
Juru bicara Polisi Fiji Ana Naisoro mengatakan kepada stasiun televisi negara itu bahwa kedua tersangka segera akan dikenai tuduhan.
Manajer umum Vuda Point Marina Adam Wade kepada harian Fiji Times mengatakan insiden ini tidak melibatkan siapapun dari pihak marina, dan mereka sudah memiliki persetujuan dengan badan pengawas perbatasan bahwa kapal-kapal yang berlabuh di sana memiliki ijin.
SEORANG warga Australia telah ditahan oleh polisi Fiji setelah ditemukan memiliki kokain seberat 50 kg bernilai $ 9,6 juta (sekitar Rp 96 miliar).
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat