Warga Australia Harus Angkat Bicara soal Rasisme
Sejak kasus pertama virus corona dilaporkan di Australia tanggal 25 Januari lalu, banyak warga keturunan Asia di Australia mengatakan telah mengalami tindakan rasisme.
Komisi Hak Asasi Manusia di Australia mengatakan satu dari empat orang yang melaporkan tindakan rasis, mengaku dijadikan target karena dianggap membawa virus corona.
Hal ini dialami Katie, seorang warga tetap Australia di Sydney, yang terpaksa mengakhiri hubungannya dengan seorang pria Australia, karena perkataan rasis yang dilontarkan kepadanya.
Perempuan beretnis Tiongkok ini menerima permintaan putus dari mantan kekasihnya, setelah kembali dari Shanghai, bulan Januari lalu.
"Ia bilang kepada saya, 'saya tidak mau tertular virus corona. Saya tidak mau mati'. Saya sangat terkejut [mendengarnya]."
Pernyataan yang keluar dari mulut pria tersebut menjadi semakin menyakitkan setelah Katie menyebutnya rasis.
"Lalu dia bilang, 'orang Tiongkok harus bersih'. Perkataan ini menurut saya sangatlah kasar dan mengecewakan," kata dia.
"Meskipun Shanghai pada saat itu memiliki sedikit kasus, saya melakukan karantina di rumah bersama keluarga saya hampir setiap saat."
Pemerintah Australia meminta warganya untuk melapor tindakan rasis bila menyaksikan dan tidak melakukan tindak kekerasan kepada warga keturunan Tiongkok
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu