Warga Australia Harus Angkat Bicara soal Rasisme

Warga Australia Harus Angkat Bicara soal Rasisme
UNESCO meminta orang-orang untuk mengecam tindakan rasisme dan ketakutan berlebihan pada etnis tertentu di tengah pandemi COVID-19 dengan tag #IAmNotAVirus (ABC News via Pexels/Cotton Bro)
Warga Australia Harus Angkat Bicara soal Rasisme Photo: Pesan ini tertulis di salah satu rumah warga Tiongkok di Melbourne. (Supplied)

 

Juru bicara Kepolisian Tasmania mengatakan ada tiga kejadian rasisme di bulan Maret, dengan dua di antaranya adalah penyerangan.

Salah satunya adalah kejadian yang dialami oleh seorang mahasiswa Hong Kong di Hobart yang diejek dan wajahnya ditinju karena mengenakan masker rumah sakit di supermarket.

External Link: @JayChiew88: "Your **** government made the virus and is responsible!" shouted a stranger. "I'm not from Tiongkok," replied me

 

"Kami mengajak semua anggota masyarakat untuk sadar dan peka terhadap orang di sekitar kita, terutama di tengah keadaan darurat seperti ini."

Di New South Wales, pihak kepolisian telah mendakwa seorang pria berusia 55 tahun yang ditemukan menyerang dan mengancam orang-orang di konsulat Tiongkok di Sydney dengan cambuk.

Sedangkan di Victoria, dua orang mahasiswi internasional yang sedang berjalan kaki di kota Melbourne diserang karena rasisme, sementara rumah sebuah keluarga warga Australia keturunan Tiongkok di daerah Knoxfield disemprot grafiti bertuliskan 'COVID-19 Tiongkok die'.

Juru bicara Kepolisian Victoria mengatakan pihaknya menangani segala tindakan rasisme dan diskriminasi atas dasar agama, kebudayaan, atau etnis, dengan sangat serius.

Pemerintah Australia meminta warganya untuk melapor tindakan rasis bila menyaksikan dan tidak melakukan tindak kekerasan kepada warga keturunan Tiongkok

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News