Warga Australia Kembali Menikmati Duit Tunjangan, Tetapi Jumlahnya Dipotong
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan perpanjangan bantuan keuangan 'JobKeeper' dan 'JobSeeker' bagi warga di Australia yang memenuhi syarat.
Subsidi upah 'JobKeeper' bagi pekerja 'full time' akan berlanjut hingga Maret tahun depan, tetapi jumlah yang dibayarkan akan turun dari AU$1.500, lebih dari Rp15 juta menjadi AU$1.200, lebih dari Rp12 juta per dua minggu setelah September.
Sementara mereka yang bekerja kurang dari 20 jam seminggu akan turun menjadi AU$750, atau lebih dari Rp7,5 juta.
Di tiga bulan pertama tahun 2021, 'JobKeeper' akan diturunkan menjadi AU$1.000, atau lebih dari Rp 10 juta per dua minggu, sementara bagi mereka yang bekerja kurang dari 20 jam seminggu akan menjadi AU$650, atau lebih dari Rp6,5 juta.
Bagi mereka yang tidak punya pekerjaan, tunjangan 'Job Seeker', yang juga menggantikan skema pembayaran bagi pengangguran 'Newstart' juga akan mengalami pemotongan.
Program bantuan ini akan diturunkan dari AU$1.100, atau lebih dari Rp11 juta, menjadi AU$800, atau lebih dari Rp8 juta per dua minggu.
Saat ini diketahui lima juta warga di Australia menerima pembayaran dari skema bantuan 'JobKeeper' dan 'JobSeeker'.
Untuk menerima 'JobKeeper' perusahaan yang mempekerjaan harus menunjukkan jika mereka mengalami imbas ekonomi akibat pandemi, dengan penurunan pendapatan hingga 30 persen di bulan September nanti
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan perpanjangan bantuan keuangan JobKeeper dan JobSeeker bagi warga di Australia yang memenuhi syarat
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia