Warga Australia Terjebak dalam Kudeta di Burundi

Perang mengambil seluruh keluarga mereka. Adik Mwajemi Hussein dipukuli sampai mati di depan putra kecilnya, Michael, pada tahun 2002.
Saat itu, Mwajemi dan Riziki kehilangan kontak dengan Michael dan adik-adiknya yang juga menjadi yatim piatu.
Proses yang lama untuk menyatukan keluarga
Anggota keluarga yang ada di Adelaide melacak beberapa kerabat mereka di kamp pengungsi akhir dekade lalu, dan memulai proses pencarian keluarga.
Michael tiba di Australia pada tahun 2010, dan tiga sepupunya tiba tahun lalu.
Pada reuni keluarga, Mwajemi Hussein dan teman-temannya menyanyikan lagu tradisional Afrika yang menceritakan tentang kehilangan dan reuni.
"Saya sangat senang, saya merasa seperti bermimpi," ujar Mwajemi pada waktu itu.
Tapi kesenangan itu memiliki semburat kesedihan karena saudara laki-laki dan perempuan Michael masih tinggal di kamp pengungsi karena masalah pengamanan dokumentasi untuk memenuhi proses visa.
Seorang pria Australia dan dua kerabatnya yang berusia remaja terjebak di Burundi setelah kudeta terjadi di negara Afrika ini.Riziki Saidi pergi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya