Warga Australia Yang Hengjun Menjalani Sidang di Tiongkok Setelah ditahan Selama Dua Tahun Lebih
Surat itu juga menggambarkan pengalamannya di masa lalu ketika bekerja di Kementerian Keamanan Nasional, dengan menggambarkan pengalaman di Hong Kong di mana dia bekerja selama enam tahun.
Pendukung Dr Yang mengatakan sejak beranjak dari sistem pemerintahan Tiongkok di tahun 1990-an, dia tidak lagi mendukung sistem negara tersebut.
Dia kemudian pindah ke Australia, mendaftar kewarganegaraan dan menyelesaikan pendidikan doktoral di University of Technology Sydney.
Dr Yang sempat kembali ke Tiongkok beberapa kali, dan pernah tinggal di Amerika Serikat sebagai peneliti tamu di Columbia University di tahun 2019, sebelum kemudian terbang ke Tiongkok untuk merayakan Imlek dan ditahan setelah mendarat di bandara.
Dia kemudian ditahan selama dua tahun empat bulan di sebuah penjara di Beijing selatan, mengalami ratusan jam interogasi dan harus menulis surat untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Yang Hengjun harus menunggu selama 19 bulan sebelum pihak berwenang memberikannya bantuan pengacara. Sampai sekarang, dia belum bisa menemui anggota keluarga atau tamu lainnya.
Diplomat Australia dilarang masuk pengadilan
Sejumlah diplomat Australia tiba di gedung pengadilan No2 Pengadilan Menengah Beijing, namun tidak diizinkan masuk mengikuti proses persidangan.
Berbicara kepada ABC menjelang persidangan, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menolak memberikan spekulasi apakah diplomat akan diizinkan untuk memantau persidangan.
Setelah ditahan lebih dari dua tahun di Beijing, penulis asal Australia, Yang Hengjun akan menjalani persidangan atas kasus pengintaian tanpa pendampingan staf konsuler Australia
- Oknum Polisi di Pamekasan Ini Ditangkap di Sumenep, Memalukan
- Kabar Australia: Pulau Kanguru Akan Jadi Rumah Bagi Koala
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?
- Utak-Atik Anggaran, Maju-Mundur Ibu Kota Nusantara
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Mau Mendeportasi Mahasiswa yang Ikut Unjuk Rasa Pro-Palestina