Warga Bekasi Tawuran, Jadwal KRL Terganggu
jpnn.com - JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memohon maaf atas adanya gangguan operasional yang terjadi di lintas Bekasi. Gangguan itu disebabkan karena dampak dari tawuran warga dan kebakaran yang mengenai kabel persinyalan.
Manager Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa menjelaskan, pada pukul 06.17 WIB, di KM 22+9 antara Stasiun Cakung-Stasiun Bekasi kabel persinyalan terbakar akibat oknum warga yang membakar sampah di bawah flyover kranji.
"Itu mengenai jaringan kabel persinyalan, sehingga untuk sementara waktu sistem persinyalan mengalami gangguan, sehingga perjalanan dari Cakung-Bekasi atau sebaliknya sempat tidak bisa dilalui," ujar Eva dalam keterangannya, Kamis (9/6).
Kemudian, sekitar pukul 06.35 WIB antara Stasiun Buaran-Stasiun Klender terjadi tawuran antar warga yang menyebabkan perjalanan kereta terganggu. "Akibat peristiwa ini, perjalanan KRL dari Bekasi sempat beroperasi sampai Stasiun Cakung," terang dia.
Selain tawuran, warga juga melakukan pelemparan batu yang mengenai KA 1313 saat akan memasuki Stasiun Klender Baru. Satu kaca pintu pecah dan Tidak ada korban dalam kejadian ini.
Dampak dari pelemparan, KRL tidak busa dioperasikan lantaran harus masuk dipo untuk perbaikan dan membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk memperbaikinya.
"Saat ini dua jalur lintas Bekasi Jakarta kota dan sebaliknya telah bisa dilalui, meski sempat ada antrian," tandas Eva. (chi/jpnn)
JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memohon maaf atas adanya gangguan operasional yang terjadi di lintas Bekasi. Gangguan itu disebabkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS