Warga Bima Tuntut Kementan Berpihak kepada Petani Bawang Merah
Oleh karena itu, Epink mengatakan ada delapan tuntutan yang harus dijalankan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian menyangkut kondisi petani bawang merah di Bima, NTB yakni menurunkan harga obat-obatan seperti peptisida, pestisida, fungisida.
“Kedua, hapus penangkar dan para tengkulak bawang merah yang ada di Kabupaten Bima karena dinilai sebagai sarana utama bagi mafia bawang merah,” katanya.
Ketiga, stabilkan harga bawang merah sesuai dengan aturan dan UU yang berlaku. Keempat, setopkan impor bawang merah. Kelima, pemerintah Kabupaten Bima harus mampu dan serius untuk mempromosikan dan menyediakan narasi, regulasi dan infrastruktur untuk menumbuhkan optimisme maayarakat petani Bima.
Keenam, negara melalui Kementerian Republik Indonesia harus memperhatikan kondisi kebijakan pemerintah daerah dan jangan biarkan petani jadi korban keganasan pasar atas anjloknya harga bawang merah. Tujuh, Menteri Pertanian harus lebih peka, visioner dalam rangka meminimalisir problem yang dihadapi masyarakat petani Bima.
“Terakhir, mendesak Menteri Pertanian untuk menginstruksikan ke Bulog agar segera menyerap hasil pertanian bawang merah Kabupaten Bima sesuai Permendag Nomor 27/2017,” tandasnya. (dil/jpnn)
Sejumlah aliansi masyarakat pemuda dan mahasiswa Bima (Alaram Bima) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
Redaktur & Reporter : Adil
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- 376 Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir
- Petani Bawang di Palu Dimotivasi Untuk Lebih Produktif
- Menko Pangan: Stok Beras Nasional 8 Juta Ton
- Inflasi November Naik, Harga Bawang Merah Punya Andil
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik