Warga Canberra Dituduh Memalsukan Dokumen Untuk Pinjaman Uang
Seorang pria di Canberra dituduh telah menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan uang pinjaman membeli properti senilai lebih dari AU$ 1 juta.
Frank John Fischetti, berusia 54 tahun, diduga mencoba mendapatkan pinjaman dari National Australia Bank, atau populer dengan sebutan NAB untuk membeli sebuah rumah di kawasan Nicholls, Canberra utara.
Jaksa Margaret Jones mengatakan kepada juri bahwa Fischetti telah mengalami kebangkrutan dan kini menggantungkan hidupnya pada Centrelink. Centrelink adalah yayasan milik pemerintah Australia yang menyalurkan bantuan sosial kepada warga negara Australia, salah satunya adalah tunjangan bagi mereka yang dianggap miskin.
Dokumen pengadilan menyatakan Fischetti diduga telah menggunakan nama yang berbeda dan dokumen palsu untuk mencoba mendapatkan pinjaman.
"Ada kecurangan dalam menggunakan dokumen untuk melengkapi aplikasi pinjaman oleh terdakwa dengan memanfaatkan pihak ketiga sebagai penyalurnya," demikian pernyataan pihak kepolisian.
Jaksa menjelaskan dalam insiden terpisah, Fischetti mendapat dana senilai AU$195.000 dari seorang pengusaha Canberra. Uang ini diperoleh dengan cara menawarkan properti di New South Wales dan Queensland kepada pengusaha tersebut.
Penuntut mengatakan Fischetti berjanji mengembalikan 50 hingga 100 persen dari pinjaman tersebut kepada pria tersebut dalam waktu 60 hari untuk pembelian properti, tetapi uang tersebut tidak pernah dibayar.
Pengadilan mendengar Fischetti telah berteman dengan pria itu dan memberi kesan seolah ia adalah pengusaha sukses.
Seorang pria di Canberra dituduh telah menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan uang pinjaman membeli properti senilai lebih dari AU$ 1 juta.Frank
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'