Warga dan 65 Murid SD Disandera
Jumat, 11 Desember 2009 – 04:12 WIB
ZAMBOANGA - Kawasan Filipina Selatan kian tak kondusif. Buktinya, kelompok bersenjata diberitakan baru saja menculik 65 murid sekolah dasar, guru dan sejumlah penduduk di sebuah desa - meski delapan jam kemudian 18 tawanan dibebaskan.
Direktur Kepolisian Wilayah Provinsi, Lino Calingasan menegaskan bahwa para tawanan - 17 bocah SD dan seorang guru - yang dilepas itu, tidak mengalami tindakan kekerasan. "Proses negosiasi terus berlanjut untuk pembebasan sandera lainnya," aku Calingasan kepada wartawan, Kamis (10/12).
Sementara, Juru Bicara Militer, Mayor Michelle Anayron, kepada Agence France-Presse mengungkapkan bahwa sekelompok geng telah menculik korban dari Desa San Martin, di Provinsi Agusan del Sur, Pulau Mindanao. Pelaku diduga anggota kelompok Perez, yang digambarkannya sebagai kelompok kriminal terorganisasi dan sudah diidentifikasi oleh kepolisian lokal. Provinsi Agusan del Sur sendiri dikenal sebagai basis pemberontak komunis Tentara Rakyat Baru. Namun, Anayron yakin kelompok Perez tidak terkait dengan komunis.
Kelompok bersenjata tersebut diidentifikasi berjumlah sekitar 15 orang. Kepala kepolisian setempat, Marco Archinue, kepada AFP mengatakan bahwa para penculik menuntut sejumlah kasus kriminal yang melibatkan mereka, seperti perampokan, pencurian dan pembunuhan, untuk tidak dilanjutkan.
ZAMBOANGA - Kawasan Filipina Selatan kian tak kondusif. Buktinya, kelompok bersenjata diberitakan baru saja menculik 65 murid sekolah dasar, guru
BERITA TERKAIT
- Sentuhan Empati di Gleneagles Hospital Johor Lebih dari Sekadar Pengobatan, Lihat
- Bertemu di World Leaders Summit, Megawati Berbincang dengan Al Gore
- PP PMKRI Perkuat Diplomasi Lintas Organisasi Masyarakat Sipil di Asia Pasifik
- Megawati Minta Semua Negara Menjaga Masa Depan Anak di Forum Internasional
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?