Warga dan DPRD Kompak Dukung Ojek Online Beroperasi di Batam

jpnn.com, BATAM - Dinas perhubungan (Dishub) Kota Batam melarang ojek online beroperasi di Batam, Kepulauan Riau.
Larangan ini pun membuat warga pengguna sarana transportasi roda dua kecewa.
Mereka meminta Wali Kota Batam, mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan mengizinkan ojek online tetap beroperasi.
"Kalau alasan tak punya izin, apa ojek pangkalan punya izin. Tolonglah pemerintah peka terhadap perkembangan teknologi yang mempermudah," ujar Asti Riana, warga Belian Batamkota kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Kamis (1/6).
Menurut mahasiswa salah satu perguruan tinggi itu, kehadiran ojek konvensional memang sangat dibutuhkan masyarakat. Tapi itu dulu 10 tahun ke belakang.
Seiring perkembangan teknologi, sudah pasti penumpang membutukan sarana transportasi yang nyaman, aman, murah dengan pelayanan terbaik.
"Saya rasa mereka yang tak bisa menerima kemajuan ini sama aja balik ke zaman dulu," sesalnya.
Azia, pengguna ojek online lainnya menyesalkan keputusan Dishub tersebut. Pasalnya, setiap kali ke kantor, dia selalu menggunakan jasa ojek online.
Dinas perhubungan (Dishub) Kota Batam melarang ojek online beroperasi di Batam, Kepulauan Riau.
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu