Warga dan DPRD Kompak Dukung Ojek Online Beroperasi di Batam
Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah bijaksana menyikapi keberadaan ojek online. "Saya pilih Gojek karena kenyamanan ini," kata Azia.
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Rohaizat mengaku tak setuju dengan keputusan Dishub tersebut. Karena sejauh ini tanggapan masyarakat Batam akan kehadiran transportasi online seperti Gojek dan Wakjek sangat baik.
"Saya menyuarakan apa yang saya dengar langsung dari masyarakat," ucapnya.
Apalagi, kata dia, dengan kondisi perekonomian Batam yang semakin menurun. Dengan hadirnya Gojek dan Wakjek paling tidak membuka lapangan pekerjaan yang cukup banyak.
Hanya dengan modal motor dan surat-surat lengkap, pengangguran-pengangguran yang semakin banyak tersebut bisa berkurang.
"Terus terang saya juga salah satu pelanggan ojek online ini. Selain biayanya relatif murah, pelayanan oke, motornya juga bersih-bersih," kenangnya.
Pada perusahaan transportasi online, Rohaizat berharap agar segera melengkapi syarat yang diminta pemerintah. Soal penolakan ojek konvensional, dia mengaku sah-sah saja.
"Namanya juga kita di negara demokrasi. Tapi percayalah, rezeki itu tidak akan tertukar," tutur politikus PKS tersebut.
Dinas perhubungan (Dishub) Kota Batam melarang ojek online beroperasi di Batam, Kepulauan Riau.
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok