Warga dan DPRD Kompak Dukung Ojek Online Beroperasi di Batam

Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah bijaksana menyikapi keberadaan ojek online. "Saya pilih Gojek karena kenyamanan ini," kata Azia.
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Rohaizat mengaku tak setuju dengan keputusan Dishub tersebut. Karena sejauh ini tanggapan masyarakat Batam akan kehadiran transportasi online seperti Gojek dan Wakjek sangat baik.
"Saya menyuarakan apa yang saya dengar langsung dari masyarakat," ucapnya.
Apalagi, kata dia, dengan kondisi perekonomian Batam yang semakin menurun. Dengan hadirnya Gojek dan Wakjek paling tidak membuka lapangan pekerjaan yang cukup banyak.
Hanya dengan modal motor dan surat-surat lengkap, pengangguran-pengangguran yang semakin banyak tersebut bisa berkurang.
"Terus terang saya juga salah satu pelanggan ojek online ini. Selain biayanya relatif murah, pelayanan oke, motornya juga bersih-bersih," kenangnya.
Pada perusahaan transportasi online, Rohaizat berharap agar segera melengkapi syarat yang diminta pemerintah. Soal penolakan ojek konvensional, dia mengaku sah-sah saja.
"Namanya juga kita di negara demokrasi. Tapi percayalah, rezeki itu tidak akan tertukar," tutur politikus PKS tersebut.
Dinas perhubungan (Dishub) Kota Batam melarang ojek online beroperasi di Batam, Kepulauan Riau.
- 44 Mitra Ojol di Jateng Kaget Cuma Dapat BHR Rp 50 Ribu
- Driver Ojol Protes Dapat Bonus Rp50 Ribu, Wamenaker: Mereka Cuma Pekerja Sambilan
- Sobat Aksi Ramadhan 2025 Bentuk Nyata Kepedulian Pertamina Terhadap Masyarakat
- Gemerlap Danantara
- Kementrans Siapkan Barelang Jadi Pilot Project Kawasan Transmigrasi Terintegrasi
- Mitra Driver Gojek Gaungkan Gerakan Judi Pasti Rugi