Warga Depok Ini Menangis saat Idris Sandiya Bantu Tebus Ijazah SMA yang Ditahan Sekolah
jpnn.com, DEPOK - Dua warga Pancoranmas, Kota Depok bernama Radja Effendy dan Raoul Alfath terharu saat Wakil ketua DPW Nasdem Jawa Barat (Jabar) Idris Sandiya, membantu mereka menebus ijazah SMA yang masih ditahan pihak sekolah, Minggu (17/12).
Konon ijazah kedua pemuda itu ditahan lantaran mereka masih memiliki tunggakan biaya pendidikan yang belum terbayarkan.
Ijazah Radja Effendy masih tertahan di sekolah sejak dia lulus tahun 2018, sedangkan Raoul sudah hampir tiga tahun belum menerima ijazahnya.
Effendy bahkan mengaku sangat sedih karena sejak lulus sekolah, dia tidak bisa melamar kerja karena ijazahnya belum bisa diambil.
"Sebagai siswa, saya pasti sedih. Saat yang seharusnya senang lulus sekolah, ternyata belum bisa terima ijazah karena masih nunggak bayar. Saya tidak mungkin memaksa orang tua yang kerjanya tukang parkir untuk melunasi itu," ucap Effendy di rumahnya sambil berlinang air mata, Senin (18/12).
Hal yang sama disampaikan Raoul yang baru dua minggu kerja di percetakan. Dia merasa lulus sekolah saja sudah bagus meski belum bisa menerima ijazah.
"Bagaimana mungkin saya paksa orang tua yang kerjanya hanya penjaga pintu rumah untuk bayar tunggakan sekolah. Makanya, tiap hari saya melamar kerja. Alhamdulillah, diterima di percetakan meski tanpa ijazah,” tuturnya, sambil menyeka air mata.
Kedua pemuda itu sangat terharu hingga meneteskan air mata ketika calon anggota DPR RI Idris Sandiya tiba-tiba mendatangi rumahnya membawa kabar gembira.
Warga Depok yang ijazah SMA-nya masih ditahan pihak sekolah, menangis ketika Caleg DPR RI Idris Sandiya datang membantu untuk menebusnya.
- Bestari NasDem Peringatkan Cawagub Suswono: Jangan Atur Partai Lain!
- Ahmad Ali Janjikan Tak Ada Anak yang Berhenti Sekolah Karena Kendala Biaya
- Tantangan dan Harapan Terhadap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang Baru
- Ahmad Ali Bakal Gratiskan Seragam dan Buku Sekolah di Sulteng
- Sekjen NasDem Buka-bukaan Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kemenhan
- Krisis Pendidikan Nilai di Tingkat Dasar dan Menengah di Indonesia