Warga di 410 Kabupaten dan Kota Harus Waspada Demam Berdarah dan Covid-19
![Warga di 410 Kabupaten dan Kota Harus Waspada Demam Berdarah dan Covid-19](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/01/30/pasien-dbd-ilustrasi-foto-dok-radar-gresikjpnncom.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada lebih dari 65.000 kasus demam berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.
Sebagian di antaranya menyebar di provinsi dengan penularan virus corona tertinggi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, mengatakan ada beberapa provinsi yang terdapat kasus DBD dan Covid-19 tertinggi di Indonesia.
Di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan.
"Agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kita melihat sampai saat ini kita masih menemukan kasus antara 100-500 kasus perhari," kata dr Nadia, sapaan akrabnya, dalam siaran langsung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui kanal YouTube.
Kasus DBD juga menyebabkan tingginya angka kematian. Laporan Kemenkes mencatat ada 346 kasus meninggal dunia akibat DBD hingga Juni tahun ini.
"Ada 68 ribu kasus demam berdarah di seluruh Indonesia, tentunya kita melihat kembali lagi provinsi yang ada, itu adalah provinsi-provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi, yang juga dengan kasus demam berdarah tertinggi," lanjutnya.
Nadia juga menjelaskan hampir seluruh kabupaten/kota yang melaporkan kasus demam berdarah di Indonesia juga memiliki kasus penularan Covid-19.
Kasus penyakit demam berdarah juga menyebabkan tingginya angka kematian selain pandemi covid-19.
- Dengue Mengintai di Musim Penghujan, Langkah Bersama Cegah DBD Digencarkan
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- DBD di Sumsel Sepanjang 2024 Mencapai 6.263 Kasus, 37 Orang Meninggal Dunia
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak