Warga di Bali Sangat Mendambakan Kedatangan Warga Asing
Halfia Londa benar-benar menaruh harapan besar dengan rencana Bali untuk kembali menerima turis asing dari sejumlah negara.
Halfia memiliki sekolah peselancar di kawasan Kuta, Bali.
Bersama dengan ratusan pemilik bisnis lainnya, usaha mereka lumpuh akibat pandemi COVID-19 setelah Pemerintah Indonesia menangguhkan semua penerbangan internasional menuju dan keluar Bali pada April 2020 lalu.
Halfia mengaku penghasilannya yang kecil membuat ia terlibat dalam utang, diusir dari kontrakannya.
Tapi ia merasa bersyukur dengan kebaikan dari teman-temannya yang telah menolongnya bertahan hidup.
"Untuk makan saja saya harus pinjam uang," kata Halfia kepada kantor berita Reuters.
"Kita mencoba berhemat, makan dua kali sehari tanpa makan siang ... kita selalu mencoba memasak untuk cukup setidaknya dua hari," ujarnnya.
Pemerintah berencana untuk membuka pulau Bali, Batam, dan Bintan Kamis besok (14/10) untuk warga dari 18 negara, termasuk Tiongkok, Selandia Baru dan Jepang.
usaha mereka lumpuh akibat pandemi COVID-19 setelah Pemerintah Indonesia menangguhkan semua penerbangan internasional menuju dan keluar Bali
- Keamanan Wisata Air di Bali Dipertanyakan Setelah Turis Australia Meninggal
- Terungkapnya Tindakan Kekerasan di Sejumlah Pusat Penitipan Anak di Australia
- Dunia Hari Ini: Paus Fransiskus Menyapa Warga Sebelum Pulang dari Rumah Sakit
- Lapangan Tenis Belum Diserahterimakan, Sudah Dipakai Turnamen Internasional
- Ekspansi Berlanjut, DAIKIN Resmikan Proshop Showroom ke-4 di Bali
- Kabar Australia: Gaji AU$ 100.000 Belum Tentu Cukup untuk Sewa Rumah